Lesson Study di MGMP Matematika OI

"Belajar Lesson Study!" Itulah tema dan isi kegiatan utama MGMP Matematika Kabupaten Ogan Ilir pada Rabu, 27 Oktober 2010. Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 1 Indralaya, ddengan fasilitator Pirdaus, Widyaiswara LPMP Sumsel, yang juga mantan guru matematika SMP di Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan ini diikuti oleh para guru peserta MGMP Matematika Kabupaten Ogan Ilir, berjumlah 35 orang.

Hari itu, para guru belajar selayang pandang mengenai lesson study dan belajar (melakukan) lesson study. Setelah fasilitator mengawali kegiatan dengan brainstorming, tanya jawab, dan presentasi mengenai lesson study, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan plan atau perencanaan. Mereka berkelompok sesuai dengan tingkatan kelas, VII, VIII, dan IX. Para guru dalam kelompok memilih satu kompetensi dasar (KD), kemudian merancang silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan LKS atau lembar tugas.

Selanjutnya, dipilih satu kelompok untuk mengimplementasikan do dalam bentuk microteaching atau microlearning. Akhirnya, terpilih kelompok kelas IX. Dengan model team-teaching, mereka melaksanakan pembelajaran. Guru-guru dari kelompok IX menjadi observer, ditambah juga guru-guru dari kelompok kelas VII dan VIII.

Setelah kegiatan do atau pembelajaran dalam bentuk microlearning dilaksanakan, guru-guru melakukan kegiatan see atau refleksi pembelajaran. Beberapa hal menarik sebagai bahan pembelajaran, menurut para guru antara lain bahwa belajar lesson study dengan model learning by doing ini terasa lebih mudah memahami dan menerapkannya. Belajar seperti ini memberi makna dan kesan yang mendalam dalam benak guru. Siswa yang terlibat dalam kegiatan do juga tampak aktif, kreatif, dan senang dalam belajar.

Beberapa catatan penting perlu menjadi perhatian, misalnya peran observer belum begitu optimal sehingga tidak begitu banyak 'pelajaran' bisa digali dari kegiatan do pada hari itu. Di samping itu, peran 'guru model' juga masih dapat ditingkatkan lagi. Persiapan yang singkat untuk mengelola pembelajaran mungkin menjadi alasan mengapa para 'guru model' ini belum dapat menjalankan skenario pembelajaran yang sudah dirancang kelompok mereka.

Belajar lesson study dengan model learning by doing seperti di atas ternyata memberikan pengalaman berharga bagi guru. Semoga hal ini terus dikembangkan! (GA)