Tuesday, December 25, 2012

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IX MATERI BOLA DI SMP KARTIKA II-1 PALEMBANG


Oleh:
Nurhidayati*
Yusuf Hartono** Destiniar**



ABSTRAK


    Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika merupakan indikasi bahwa selama ini proses pembelajaran belum optimal. Selain hasil belajar yang rendah, kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa pada materi bola kelas IX SMP Kartika II-1 Palembang secara umum belum dikatakan tuntas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas IX.1 pada materi bola yaitu 54,5 masih dibawah KKM yaitu 63,0. Begitu pula dengan aktivitas siswa hanya beberapa orang saja yang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sebabkan karena guru hanya menggunakan metode konvensional, yaitu guru menyampaikan materi, memberikan rumus dan soal-soal saja, sehingga siswa kurang aktif dan tidak dapat melatih keterampilan-keterampilan yang dimilikinya serta mengkomunikasikan hasil perolehannya, yang menyebabkan siswa menjadi tidak aktif. Untuk itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif pemecahannya adalah memilih pendekatan yang tepat, yaitu dengan menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar siswa selama diterapkan pendekatan keterampilan proses dan hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas selama diterapkan pendekatan keterampilan proses dan hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang. Peneliti ini menggunakan metode eksperimen semu kategori one short case study dimana subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Kartika II-1 Palembang dengan jumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan tes. Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika. Tes bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa setelah diterapkan  pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika. Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes essay berbentuk uraian sebanyak 5 soal. Dari hasil analisis data didapat rata-rata aktivitas siswa pada penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika pada semua indikator, yaitu Visual activities, Oral activities, dan Motor activities dengan rata-rata keseluruhan aktivitas adalah 75,90%. Dan nilai hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses pada materi bola digolongkan baik, dengan nilai rata-rata 83,30.


Kata Kunci: Pendekatan Keterampilan Proses, Aktivitas siswa dan Hasil belajar


1.    PENDAHULUAN

Latar Belakang

          Kehidupan manusia di dunia ini tidak pernah lepas dari matematika. Mengingat pentingnya fungsi tersebut, maka dalam kurikulum sekolah, mata pelajaran matematika  selalu ada di setiap jenjang pendidikan. Selain itu matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional terutama di era perkembangan teknologi khususnya di Indonesia pada saat ini. Dimana upaya mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut berimplikasi terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) yang diterapkan. Menurut Djamarah  dan Aswan Zain (2006:10) ”Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”.

          Tapi dalam kenyataannya pelaksanaan KBM matematika belum sesuai dengan yang diharapkan, sehingga KBM hanya berjalan satu arah yaitu pembelajaran hanya berpusat pada guru sedangkan siswa hanya mendengarkan, sehingga menyebabkan siswa menjadi tidak aktif. Dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi matematika (Sri Sumarni, S.Pd) di SMP Kartika II-1 Palembang pada tahun terakhir didapat data berupa rata-rata nilai  materi bola pada mata pelajaran matematika yang diperoleh siswa kelas IX.1 masih tergolong rendah yaitu 54,5 masih dibawah KKM yaitu 63,0 dan pada pembelajaran materi bola yang dilakukan di SMP Kartika II-1 Palembang guru hanya menggunakan metode konvensional, yaitu guru menyampaikan materi, memberikan rumus dan soal-soal saja, sehingga siswa kurang aktif dan tidak dapat melatih keterampilan-keterampilan yang dimilikinya serta mengkomunikasikan hasil perolehannya. Oleh karena itu, seharusnya proses belajar mengajar di kelas harus dapat mengembangkan cara belajar siswa untuk dapat mengelola, menggunakan dan mengkomunikasakan apa yang telah diperoleh dalam proses belajar tersebut sehingga siswa harus dilibatkan sebanyak-banyaknya untuk berpartisipasi.
Berdasarkan hal tersebut perlu dikembangkan suatu pendekatan yang dapat mewujudkan kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahaman. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keterampilan proses. ”Pendekatan keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa” (Hamalik, 2009:149). Kemampuan- kemampuan fisik dan mental tersebut pada dasarnya telah dimiliki oleh siswa meskipun masih sederhana dan perlu diransang  agar menunjukkan jati dirinya.
Sedangkan menurut Djamarah (2005:88) ”Keterampilan proses adalah suatu pendekatan dalam proses interaksi edukatif”. Keterampilan proses bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik menyadari, memahami, dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai anak didik. Rangkaian bentuk kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan.

          Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul ”Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada Pembelajaran Matematika Kelas IX Materi Bola di SMP Kartika II-1 Palembang”.

Rumusan Masalah

             Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1.  Bagaimana aktivitas belajar siswa selama diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang?
2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang?

Pembatasan Masalah

    Agar masalah tidak terlalu rumit dan tidak menyimpang dari sasaran serta lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penerapan, penerapan yang dimaksud di sini adalah melaksanakan rancangan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika.
2. Pendekatan keterampilan proses yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan anak didik menyadari, memahami, dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai anak didik.
3. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar selama diterapkannya pendekatan keterampilan proses pembelajaran matematika.
4.   Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai tes siswa setelah dilakukan penerapan pendekatan keterampilan proses.
5.  Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi bola.
6.  Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IX.1 SMP Kartika II-1 Palembang.

Tujuan Penelitian

              Berdasarkan pokok permasalahan tersebut di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui aktivitas belajar siswa selama diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang?
2. Mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang?

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru matematika, dapat dijadikan  masukan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika pada masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa.
2. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam menentukan kebijakan tentang pendekatan yang dapat digunakan oleh guru sebagai upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan.

2.  KAJIAN PUSTAKA

Pendekatan Keterampilan Proses 

      “Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu”.       (Checep, 2008). Sedangkan menurut Suyatno (2009:26) “Pendekatan adalah konsep dasar yang meliputi metode pembelajaran dengan cakupan yang teoritis”.
       Jadi berdasarkan pengertian di atas, pendekatan adalah suatu konsep dasar yang melandasi suatu metode pembelajaran dengan cakupan yang teoritis.

         Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan proses dalam pembelajaran dikenal pula sebagai keterampilan proses, guru menciptakan bentuk kegiatan pengajaran yang bervariasi, agar siswa terlibat dalam berbagai pengalaman (Sagala, 2010:74). Selanjutnya pada pertengahan abad ke-20 pendekatan proses dikembangkan menjadi pendekatan keterampilan proses (Poedjiadi, 2005:78). Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (Depdikbud, dalam Moedjiono, 1992/1993 : 14).
           Menurut Hamalik (2009:149) “Pendekatan keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa”. Kemampuan-kemampuan fisik dan mental tersebut pada dasarnya telah dimiliki siswa meskipun masih sederhana dan perlu diransang agar menunjukkan jati dirinya. Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses perolehan, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
         Sedangkan menurut Djamarah (2005:88) ”Keterampilan proses adalah suatu pendekatan dalam proses interaksi edukatif”. Keterampilan proses bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik menyadari, memahami, dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai anak didik. Rangkaian bentuk kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan. Selain itu juga keterampilan proses juga bertujuan mengembangkan kreatifitas anak didik dalam belajar, sehingga anak didik secara aktif dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan-kemampuannya.
Jadi, pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar.

Keunggulan Pendekatan Keterampilan Proses

Keunggulan pendekatan keterampilan proses (Sagala, 2010:74) adalah:
1. Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat penting untuk mengembangkan pengetahuan dan masa depan.
2. Pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat meningkatkan keterampilan berfikir dan cara memperoleh pengetahuan.

Kelemahan Pendekatan Keterampilan Proses

 Kelemahan pendekatan keterampilan proses (Sagala, 2010:74) adalah:
1.  Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk menyelesaikan bahan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum
2.  Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua sekolah dapat menyediakannya.
3. Merumuskan masalah, menyusun hipoteseis, merancang suatu percobaan untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan yang sulit, tidak setiap siswa mampu melaksanakannya.

Penerapan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran

        Menurut Hamalik (2009:151) suatu bentuk penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran adalah pemecahan masalah atau inkuiri (penemuan) yaitu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan peserta didik berperan aktif dalam mempelajari, mencari dan menemukan sendiri informasi/data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori, atau kesimpulan.

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada materi bola
1.    Pendahuluan
Menyiapkan fisik dan mental anak didik untuk menerima bahan pelajaran baru dengan cara:
a)    Mengulang bahan pelajaran yang lalu yang mempunyai hubungan dengan bahan yang akan dipelajari.
b)    Mengajukan pertanyaan umum sehubungan dengan bahan pelajaran baru untuk membangkitkan minat.

2.    Pelaksanaan / Kegiatan Inti
a)    Siswa mengamati benda-benda yang berbentuk bola.
b)    Siswa mengelompokkan benda-benda yang berbentuk bola dengan yang bukan.
c)    Siswa menghitung keliling lingkaran dari jiplakan setengah bola.
d)    Siswa mengukur panjang lilitan tali pada permukaan bola.
e)   Siswa membandingkan panjang lilitan tali pada keliling lingkaran setengah bola dengan lilitan tali pada permukaan bola
f)    Siswa merumuskan masalah mengenai bola tersebut.
g)   Siswa merumuskan hipotesis tentang luas permukaan bola.
h)   Siswa melakukan percobaan untuk menemukan luas permukaan bola.
i)  Siswa mengumpulkan data yang diperoleh dari percobaan, menganalisa data tersebut dan membuat kesimpulan berupa rumus luas permukaan bola.
j)    Siswa mempresentasikan hasil percobaannya kepada teman sekelasnya.
Agar pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses ini berjalan dengan baik dan dapat memantapkan pengetahuan yang didapat, untuk tahap pelaksanaan/kegiatan inti  ini siswa akan dibimbing dengan menggunakan LKS (dapat dilihat di lampiran).

3.    Penutup
 a)    Mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan dan merumuskan hasil yang diperoleh melalui kegiatan tersebut.
b)    Mengadakan tes akhir.
c)    Memberikan tugas-tugas lain.

Hasil Belajar

          Tinjauan pengajaran adalah hasil belajar yang diharapkan dari siswa setelah melalui kegiatan belajar tertentu. Hasil belajar tersebut dapat berbentuk suatu produk seperti pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu, tapi dapat juga berbentuk kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam mengolah produk tersebut.
Pengertian hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam kegiatan belajar baik di kelas, di sekolah maupun di luar sekolah. Apa yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh.

        Menurut Sudjana (2005:22) ”Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Jadi hasil belajar merupakan hasil dari suatu proses belajar yang dilakukan individu baik merupakan pengetahuan dan kecakapan terhadap apa yang telah dipelajari. Menurut Winataputra (1994:177) “ hasil belajar ialah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat kegiatan belajar yang dilakukannya.” Sedangkan menurut Hamalik (2007:31) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan”.
Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah segala sesuatu yang diperoleh atau dimilki siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Aktivitas Belajar

           Prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsif atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Tanpa aktivitas proses belajar mengajar tidak mungkin berlangsung dengan baik (Sardiman, 2007:95). Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.
Paul B. Diedrich (dalam Sardiman, 2007:101), membagi aktivitas dalam delapan kelompok, masing-masing adalah:
1.  Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain bekerja.
2.  Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
3.    Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian percakapan, diskusi, musik, pidato.
4.    Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5.    Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6.   Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model merepasi, bermain, berkebun, berternak.
7.    Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingatkan, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8.  Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

          Dari aktivitas yang dikemukakan di atas, aktivitas yang di amati dalam penelitian ini adalah Visual activities, Oral activities,  dan Motor activities.

3.  METODELOGI  PENELITIAN

Variabel Penelitian 

Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Aktivitas belajar  siswa selama diterapkan pendekatan keterampilan proses pada materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang.
2.  Hasil belajar siswa pada materi bola setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses di SMP Kartika II-1 Palembang.

Subjek Penelitian

    Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX.1 SMP Kartika II-1 Palembang, dengan jumlah 30 orang siswa.

Metode Penelitian

    Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen  semu (quasi experiment) kategori one-shot case study. Metode ini adalah suatu eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga tanpa tes awal, dengan metode ini peneliti ingin mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan pada kelompok tanpa mempengaruhi faktor lain.
   
Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.

4. PEMBAHASAN

          Yang akan dilihat dari aktivitas yaitu ketika berlangsungnya penerapan pendekatan keterampilan proses  pada mata pelajaran matematika di SMP Kartika II-1 Palembang adalah Visual activities, Oral activities, dan Motor activities.

          Aktivitas siswa dilihat dari lembar observasi yang terdiri dari tiga indikator dan masing-masing indikator tediri dari tiga deskiptor. Selain itu, dari hasil observasi selama dua kali pertemuan diperoleh rata-rata keseluruhan aktivitas sebesar 75,90%.  Aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa adalah Motor Activities (91,10%), sedangkan Aktivitas yang paling rendah dilakukan siswa adalah Oral Activities (53,4%).
              Dari hasil belajar yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IX SMP Kartika II-1 Palembang  dalam mengerjakan latihan dan soal tes pada materi bola yang telah diajarkan dengan penerapan pendekatan keterampilan proses, hasil belajar siswa diperoleh nilai rata-rata petemuan pertama 74,67, dan pertemuan kedua 84,73. Jadi rata-rata hasil belajar siswa pada dua kali pertemuan sebesar 79,90.
    Setelah selesai eksperimen, dilakukan tes akhir yang mencakup materi pertemuan pertama dan kedua. Dari hasil tes siswa diperoleh nilai rata-rata 83,30. Jadi hasil belajar yang dicapai siswa dikategorikan baik.

5.  PENUTUP

            Dari hasil penelitian penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang dapat disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas belajar siswa selama diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang yaitu 75,90 %.
  • Aktivitas yang paling dominan adalah Motot Activities (91,10%).
  • Aktivitas yang paling rendah adalah Oral Activities (53,4%).
  • Deskriptor yang paling dominan adalah siswa melakukan percobaan (95%).
  • Deskriptor yang paling rendah adalah Siswa mengemukakan pendapat terhadap materi yang telah atau sedang berlangsung (46,7%).
2.    Hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran matematika kelas IX materi bola di SMP Kartika II-1 Palembang tergolong baik dengan nilai rata-rata siswa 83,30.

            Pembelajaran dengan pendekatan ini dapat dijadikan sebagai pedoman:
1. Bagi guru matematika, hendaknya menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada masa yang akan datang.
2.  Bagi sekolah, sebagai masukan dalam menentukan kebijakan tentang pendekatan yang dapat digunakan oleh guru sebagai upaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Annurrahman. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Checep. 2008. Beda, Strategi, Model, Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran
(http://smacepiring.wordpress.com/2008/03/10/beda-strategi-model-pendekatan-metode-teknik-pembelajaran/)

Depdiknas. 2004. Hakekat Kurikulum Pengembangan Silabus dan Rencana Pembelajaran Matematika.

_________. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar Di Sekolah Dasar. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
                                     . 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka cipta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

_____________.2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Poedjiadi, Anna. 2005. Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan nilai. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:  Alfabeta

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudirman. 2007.  Cerdas Aktif Matematika. Jakarta: Ganeca Exact.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.  Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Suyatno. 2009.  Menjelajah Pembelajaran Inovatif.  Sidoharjo: Masmedia Buana Pustaka.
11
Wahidin. 2008. Keterampilan Proses pada Pembelajaran (http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/23/keterampilan-proses-dasar-pada-pembelajaran)

Winataputra, Udin  S dan Suherman. 1992/1993. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud

(Hasil Penelitian  tahun 2010 by Nurhidayati)


1 comments:

 

Copyright © MGMP MATEMATIKA SMP OGAN ILIR Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger